Onelove-jamaica-fes.org – Merupakan hal yang wajar bagi pesepakbola untuk berpindah dari satu klub ke klub lainnya. Serta, harus melewati batas negara hingga samudera. Pun yang dirasakan oleh 5 pesepakbola ini. Mereka sempat berkelana ke ujung dunia, tapi akhirnya, destinasi terakhir mereka adalah kembali ke rumah, ke klub masa kecil mereka.
Berikut kami sajikan 5 pesepakbola yang kembali ke club masa kecilnya.
Santi Cazorla (Villarreal)
Pada tahun 2018, kedatangan santi cazorla diresmikan oleh seorang pesulap di atas lapangan estadio de la ceramica. Santi kembali ke club di mana dia menginjak cara profesional pertamanya.
Banyak yang menolaknya, sebab luka pergelangan kakinya dapat setiap saat kumat. Ditambah lagi, dia mangkir semasa hampir 2 tahun waktu bela arsenal. Tetapi, semasa musim kemarin, pemain spanyol itu sudah mengganti cerita itu. Dia melejitkan team tercintanya, villareal, menuju tempat eropa serta mendapatkan panggilan dari timnas spanyol.
Jesús Navas (Sevilla)
Navas bergabung di akademi junior sevilla pada umur 15 tahun serta sukses memenangi enam piala untuk sisi dari team sevilla pada tengah 2000-an yang ikonik sebelum meninggalkan team untuk bergabung dengan manchester city di 2013.
Sesudah empat musim penuh piala di inggris, tarikan dari club waktu kecilnya begitu kuat sampai pada akhirnya navas kembali lagi. Semenjak 2017 navas jadi kapten club, pecahkan rekor penamipan club dan namanya dibuat nama stadion team cadangan untuk menghormatinya.
Aritz Aduriz (Athletic Club)
Walau dia lahir serta banyak dekat san sebastian, aduriz geser menyebrangi basque untuk mengawali kariernya di bilbao bersama-sama athletic klub. Si striker sempat bermain jauh dari san mames, yang sangat populer dengan rcd mallorca serta valencia cf.
Tetapi deskripsi akan club pertama kalinya tetap kuat. Kenyataannya, perform paling baik aduriz semasa kariernya sudah tiba semenjak dia kembali lagi di umur 30 tahun di 2012. Dia mengumukan jika akan pensiun di akhir musim 2019/2020, serta hal itu sesuai dengan mengingat dia akan melakukanya dengan bebatan seragam merah putih punya athletic klub.
Joaquín (Real Betis)
Tidak ada legenda di real betis layaknya joaquín. Sekarang ini dia adalah pemain, kapten, serta pemegang saham di benito villamarin, joaquín melambatgkan club itu. Dia pernah habiskan waktu di club lain, khususnya valencia, malaga, serta fiorentina, sebelum kembali lagi di 2015.
Barusan mengupdate kontraknya di club sampai 2021, joaquín akan bermain untuk club yang dia sayangi untuk beberapa saat, serta dia tidak memberikan pertanda melamban; sekarang ini dia adalah pemain paling tua dengan riwayat laliga yang cetak hat-trick.
Gerard Piqué (Barcelona)
Gerard piqué datang dari akademi la masia di barcelona, namun perpindahannya ke manchester united dan real zaragoza mencatatkan namanya sebagai bintang masa depan. Namun kesuksesan besarnya datang kembali di klub masa kecilnya, di mana ia memenangkan delapan gelar la liga, 6 copa del rey, dan 3 liga champion sejak dipulangkan oleh pep guardiola pada tahun 2008.